Nama : Rika Ayu Putri Kumala
NPM : 57413691
Kelas : 3IA22
Mata Kuliah : Desain Permodelan Grafik
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski
NPM : 57413691
Kelas : 3IA22
Mata Kuliah : Desain Permodelan Grafik
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski
Pengertian Desain
Komunikasi Visual
Desain Komunikasi
Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif,
teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk
audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan
warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh
sasarannya.
Sejarah Desain
Komunikasi Visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan
komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah
piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua
(Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir.
Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini
beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan
perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi
bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan
drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat
komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar
tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau
mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari
bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah
visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang
merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada
percetakan; illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari
agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah
dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut.Desainer komunikasi visual
telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi – dunia
periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan
masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang
dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena
menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga
mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah
desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas.
Perbedaan Desain
Komunikasi Visual dan Seni Murni
Desain komunikasi visual
Desain komunikasi
visual sendiri berasal dari tiga kata, desain (dari bahasa
Inggris design yang diambil dari bahasa Latin designare) yang
artinya merencanakan atau merancang. Dalam hal ini ada unsur untuk mengenali
permasalahan, menetapkan tujuan dan menentukan pemecahan. Kemudian kata
komunikasi yang berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai
pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud
tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggriscommunication yang
diambil dari bahasa Latin communicatio yang artinya
berbagi/membagi.Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang
dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal
dari kata Latin videre yang artinya melihat yang kemudian
dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual. Jadi desain
komunikasi visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (arts
of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual
language) yang disampaikan melalui media berupa desain. Dengan tujuan
menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis,
tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang
disusun berdasarkan khaidah bahasa visual yang khas. Isi pesan diungkapkan
secara kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk
permasalahan yang hendak disampaikan (sosial maupun komersial ataupun berupa
informasi, identifikasi maupun persuasi).
Seni Murni
Seni murni adalah seni yang dikembangkan untuk
dinikmati keindahannya. Seni murni mengutamakan sifat estetikanya dibandingkan
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh adalah lukisan,
kaligrafi, dan patung. Berbeda dengan seni terapan, seni murni tidak untuk
dimanfaatkan sebagai alat bantu lain. Yang dimanfaatkan pada seni ini adalah
nilai keindahannya. Menurut sejarah, 5 seni murni terbesar adalah lukisan,
patung, arsitektur, musik dan puisi dengan seni seni minor termasuk drama dan
tari. akhir-akhir ini, Seni Murni biasanya termasuk bentuk seni visual dan seni
perform. bagaimanapun, dalam beberapa lembaga-lembaga belajar atau musium seni
murni. Seni murni sering dikaitkan dengan bentuk seni visual. Kata murni lebih
merujuk kepada kemurnian / keaslian karya tersebut.
Imitasi, adalah salah
satu insting alam kami. Hingga kemudian, "harmoni" dan
"ritme" menjadi sebuah bagian dari ritme. Manusia, memulai dengan
hadiah alam yang kemudian dikembangkan dengan sifat masing-masing, hingga
kemudian improvisasi-improvisasi yang mereka buat melahirkan seuatu yang
disebut puisi.Definisi ini cenderung tidak mengkategorikan seni visual dari
seni murni yang dianggap kerajinan tangan]] atau seni, seperti tekstil. Pada
istilah yang lebih moderen seni visual [[secara luas dianggap sebagai yang
lebih inklusif dan kata deskripsi untuk seni pada masa kini yang menggunakan
berbagai media, yang kini dikenal sebagai seni yang tinggi.
Elemen – elemen Desain Komunikasi
Berikut ini adalah elemen-elemen dari desain komunikasi virtual:
a. Tata Letak Perwajahan (Layout)
Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.
Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.
b.
Tipografi
Menurut Frank Jefkins (1997:248) tipografi merupakan:
“Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”
Menurut Frank Jefkins (1997:248) tipografi merupakan:
“Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”
Pengertian Desain
Komunikasi Visual
Desain Komunikasi
Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif,
teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk
audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan
warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh
sasarannya.
Sejarah Desain
Komunikasi Visual
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan
komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah
piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua
(Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir.
Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini
beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan
perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi
bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan
drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat
komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar
tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau
mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari
bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah
visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang
merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada
percetakan; illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari
agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah
dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut.Desainer komunikasi visual
telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi – dunia
periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan
masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang
dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena
menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga
mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah
desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas.
Perbedaan Desain
Komunikasi Visual dan Seni Murni
Desain komunikasi visual
Desain komunikasi
visual sendiri berasal dari tiga kata, desain (dari bahasa
Inggris design yang diambil dari bahasa Latin designare) yang
artinya merencanakan atau merancang. Dalam hal ini ada unsur untuk mengenali
permasalahan, menetapkan tujuan dan menentukan pemecahan. Kemudian kata
komunikasi yang berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai
pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud
tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggriscommunication yang
diambil dari bahasa Latin communicatio yang artinya
berbagi/membagi.Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang
dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal
dari kata Latin videre yang artinya melihat yang kemudian
dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual. Jadi desain
komunikasi visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (arts
of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual
language) yang disampaikan melalui media berupa desain. Dengan tujuan
menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis,
tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang
disusun berdasarkan khaidah bahasa visual yang khas. Isi pesan diungkapkan
secara kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk
permasalahan yang hendak disampaikan (sosial maupun komersial ataupun berupa
informasi, identifikasi maupun persuasi).
Seni Murni
Seni murni adalah seni yang dikembangkan untuk
dinikmati keindahannya. Seni murni mengutamakan sifat estetikanya dibandingkan
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh adalah lukisan,
kaligrafi, dan patung. Berbeda dengan seni terapan, seni murni tidak untuk
dimanfaatkan sebagai alat bantu lain. Yang dimanfaatkan pada seni ini adalah
nilai keindahannya. Menurut sejarah, 5 seni murni terbesar adalah lukisan,
patung, arsitektur, musik dan puisi dengan seni seni minor termasuk drama dan
tari. akhir-akhir ini, Seni Murni biasanya termasuk bentuk seni visual dan seni
perform. bagaimanapun, dalam beberapa lembaga-lembaga belajar atau musium seni
murni. Seni murni sering dikaitkan dengan bentuk seni visual. Kata murni lebih
merujuk kepada kemurnian / keaslian karya tersebut.
Imitasi, adalah salah
satu insting alam kami. Hingga kemudian, "harmoni" dan
"ritme" menjadi sebuah bagian dari ritme. Manusia, memulai dengan
hadiah alam yang kemudian dikembangkan dengan sifat masing-masing, hingga
kemudian improvisasi-improvisasi yang mereka buat melahirkan seuatu yang
disebut puisi.Definisi ini cenderung tidak mengkategorikan seni visual dari
seni murni yang dianggap kerajinan tangan]] atau seni, seperti tekstil. Pada
istilah yang lebih moderen seni visual [[secara luas dianggap sebagai yang
lebih inklusif dan kata deskripsi untuk seni pada masa kini yang menggunakan
berbagai media, yang kini dikenal sebagai seni yang tinggi.
Elemen – elemen Desain Komunikasi
Berikut ini adalah elemen-elemen dari desain komunikasi virtual:
a. Tata Letak Perwajahan (Layout)
Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.
Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.
b.
Tipografi
Menurut Frank Jefkins (1997:248) tipografi merupakan:
“Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”
Menurut Frank Jefkins (1997:248) tipografi merupakan:
“Seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.”
Wirya (1999:32)
mengatakan bahwa beberapat tipe huruf mengesankan nuansa-nuansa tertentu,
seperti kesan berat, ringan, kuat, lembut, jelita, dan sifat-sifat atau nuansa
yang lain.
c. Ilustrasi
Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya (1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada tekas.
Fungsi ilustrasi menurut Pudjiastuti (1997:70) adalah:
“Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.
Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya (1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada tekas.
Fungsi ilustrasi menurut Pudjiastuti (1997:70) adalah:
“Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.
c. Ilustrasi
Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya (1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada tekas.
Fungsi ilustrasi menurut Pudjiastuti (1997:70) adalah:
“Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.
Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya (1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada tekas.
Fungsi ilustrasi menurut Pudjiastuti (1997:70) adalah:
“Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dari gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tak terbaca dan bisa mengurai cerita berupa gambar dan tulisan dalam bentuk grafis informasi yang memikat. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.
d. Simbolisme
Simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebihh kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan citra, tujuan, jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya. Farbey (1997:91) mengatakan bahwa banyak iklan memiliki elemen-elemen grafis yang tidak hanya terdapat ilustrasi, tetapi juga terdapat muatan grafis yang penting seperti logo perusahaan atau logo merek, simbol perusahaan, atau ilustrasi produk.
Simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa. Bentuk yang lebihh kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan citra, tujuan, jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya. Farbey (1997:91) mengatakan bahwa banyak iklan memiliki elemen-elemen grafis yang tidak hanya terdapat ilustrasi, tetapi juga terdapat muatan grafis yang penting seperti logo perusahaan atau logo merek, simbol perusahaan, atau ilustrasi produk.
e. Warna
Warna merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda. Danger (1992:51) menyatakan bahwa warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal.
Warna merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda. Danger (1992:51) menyatakan bahwa warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal.
f. Animasi
Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia akan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya. Istanto (2001:61) mengatakan bahwa konsep dari animasi menggambarkan gerak sehingga dapat mendukung tampilan secara lebih dinamis.
Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu:
• Animasi dua dimensi (2D), adalah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun warnanya.
• Animasi tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.
Penggunaan animasi dalam sebuah desain multimedia dapat menjadikan tampilan menjadi lebih menarik dan dinamis. Pemilihan jenis animasi yang digunakan bergantung pada kebutuhannya sehingga desaian yang dihasilkan dapat lebih efektif dan efisien.
Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia akan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya. Istanto (2001:61) mengatakan bahwa konsep dari animasi menggambarkan gerak sehingga dapat mendukung tampilan secara lebih dinamis.
Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu:
• Animasi dua dimensi (2D), adalah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun warnanya.
• Animasi tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.
Penggunaan animasi dalam sebuah desain multimedia dapat menjadikan tampilan menjadi lebih menarik dan dinamis. Pemilihan jenis animasi yang digunakan bergantung pada kebutuhannya sehingga desaian yang dihasilkan dapat lebih efektif dan efisien.
g. Suara
Suara merupakan elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana interaksi. dalam multimedia interaktif, suara dibedakan menjadi dua, yaitu suara utama dan suara pendukung. Suara utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, sedangkan suara pendukung merupakan suara yang terdapat pada tombol-tombol.
Sumber :
http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/kesenian/sejarah-perkembangan-desain-komunikasi-visual.html#sthash.s5tffaxC.dpbs
http://www.ayeey.com/2015/09/pengertian-desain-komunikasi-visual-dan-desain-grafis.html
https://belajarmultimedia.wordpress.com/2010/09/16/elemen-elemen-desain-komunikasi-visual/
No comments:
Post a Comment